Kamis, 29 Maret 2012

Memilih Kamera Digital


Pada saat ini, Anda dapat membeli kamera digital dengan harga kurang dari satu juta hingga puluhan juta rupiah. Begitu beragamnya jenis kamera digital membuat seseorang begitu sulit memutuskan merk dan jenis kamera digital yang ingin dibelinya. Sebenarnya, memilih kamera digital tidaklah sesulit yang dibayangkan jika kita dapat menentukan tujuan pemakaian kamera digital yang akan dibeli. Setelah itu, sandingkan jenis kamera digital tersebut dengan batas dana yang disediakan.
Terlepas dari seberapa mahal kamera digital yang ada dan yang akan Anda beli, pada subbab ini akan dijabarkan informasi seputar kamera digital. Melalui informasi tersebut, diharapkan keputusan terhadap kamera digital idaman Anda menjadi lebih tepat.
Auto/Manual Control
Kamera digital dirancang untuk kemudahan pemakaian. Oleh karena itu, standar pengoperasian kamera digital ialah kontrol otomatis. Dengan kata lain, Anda cukup membidik objek yang diinginkan lalu tekan tombol shutter untuk mengambil gambarnya.
Kelemahan kontrol otomatis ialah ketidak mampuan melawan kondisi objek yang menyimpang dari kebiasaan umum. Sebagai contoh, latar belakang objek berupa objek lainnya yang bercahaya terang. Oleh karena itu, pada kamera digital semi profesional disertakan kontrol pengoperasian secara manual.
Aperture (Auto/Manual) Control
Untuk menentukan besarnya bukaan diafragma lensa pada saat pemotretan objek gambar.
Pada kebanyakan kamera digital, besarnya bukaan diafragma lensa diatur secara otomatis. Agar besarnya bukaan diafragma lensa tersebut dapat diubah sesuai kehendak, Anda harus memilih kamera digital yang menyediakan kontrol Aperture secara manualnya, selain kontrol otomatis yang disediakan.
Batere + Charger
Kamera digital membutuhkan tenaga batere untuk menghidupinya. Tanpa batere, kamera digital akan mati total (tidak dapat digunakan sama sekali). Kamera digital juga haus akan tenaga batere sehingga Anda tidak dapat menggunakan standar batere normal karena tidak dapat bertahan lama. Oleh karena itu, Anda memerlukan batere yang dapat bertahan lama. Dengan alasan ekonomis, sebaiknya menggunakan batere yang dapat diisi ulang (rechargable).
Menggunakan batere jenis Alkaline tidak sesuai karena cepat habis. Batere jenis Lithium dapat bertahan lama tetapi berharga mahal. Pilihan tengahnya, yaitu menggunakan batere Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) yang dapat diisi ulang (rechargable) yang berharga relatif murah dan berdaya tahan cukup lumayan.
Pada saat ini terdapat Charger untuk mengisi batere secara internal dan eksternal. Kedua jenis Charger tersebut bergantung pada jenis batere yang digunakan.
Pengisian batere secara internal memang praktis karena Anda tinggal mencolok Charger dari DC Port pada digital kamera ke sumber listrik. Kelemahannya, yaitu panas yang dikeluarkan batere pada saat diisi ulang dapat mempercepat kerusakan peralatan kamera digital.
Pengisian batere secara eksternal sedikit merepotkan karena Anda perlu mengeluarkan batere dari kamera digital terlebih dahulu. Setelah itu, memasukkan batere pada tempat Charger lalu menghubungkannya pada sumber listrik. Pengisian batere secara eksternal tidak membuat kamera digital menjadi kepanasan karena proses pengisian batere tersebut.
Body Camera
Pada umumnya kamera digital berdiniensi kecil dan berbobot ringan. Ini disebabkan karena tujuan pembentukannya, yaitu praktis dan mudah dioperasikan.
Dengan dimensi yang kecil, kamera digital akan mudah dibawa kemana saja. Demikian pula dengan bobotnya yang ringan sehingga memudahkan pembawaan dan pengoperasiannya.
Alasan bobot membuat banyak kamera digital yang dibuat dari bahan plastik. Selain itu, bahan plastik membuat harga kamera digital sedikit lebih murah.
Dengan alasan ekslusif, kamera berbadan metal (alumunium, chrome, magnesium, dan lain sebagainya) lebih disukai. Sebagai gantinya, Anda harus menebus kamera digital berbadan metal lebih mahal daripada kamera digital yang berbadan plastik.
Di luar bahan yang digunakan, yang paling penting ialah tata letak tombol operasional dan pegangan kamera. Tanpa memperhatikan kedua faktor tersebut, pengoperasian kamera digital menjadi sulit. Dan tentu saja hal tersebut mempengaruhi gambar tangkapannya.
Bundel Software
Pada saat membeli kamera digital, umumnya Anda diberikan software untuk mengatur pengoperasian data foto pada sistem komputer.
Jika dapat menggunakan software yang dibundel bersama kamera digital tersebut, Anda dapat menghemat uang untuk membeli software kamera digital lainnya. Akan tetapi, pada umumnya, software yang dibundel bersama kamera digital memiliki fasilitas yang terbatas.
Sebagai contoh, pada saat membeli kamera digital Merk Olympus. Anda akan diberikan software Olympus Camedia Master yang memiliki pembatasan fasilitas. Jika Anda ingin memakai fasilitas yang dibatasi tersebut, Anda harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli Versi Pro dan software tersebut.
Exposure (Auto/Manual) Control
Untuk mengambil gambar dari objek yang dibidik.
Pada umumnya, kamera digital menyediakan fasilitas Automatic Exposure Control sehingga Anda tidak perlu mengatur besarnya bukaan diafragma lensa (aperture) serta kecepatan pengambilan (shutter speed) gambar terse- but.
Untuk kondisi objek gambar tertentu serta keinginan membuat efek khusus pada saat memotret membuat fasilitas Automatic Exposure Control tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, pada kamera digital semi profesional disediakan fasilitas Manual Exposure Control.
Fasilitas Manual Exposure Control membuat Anda dapat mengatur besarnya bukaan diafragma lensa (aperture) dan kecepatan pengambilan (shutter speed) gambar tersebut. Dengan cam demikian, Anda dapat mengatur terang/gelapnya objek gambar yang akan diambil.
Flash Internal + (Auto/Manual) Control
Pada umumnya, kamera digital menyertakan Blitz/Flash internal sehingga Anda dapat menggunakannya dengan mudah dan cepat.
Standarnya Blitz/Flash tersebut akan menyala secara otomatis ketika dibutuhkan pencahayaan (objek yang dibidik terlalu gelap). Akan tetapi, pada sebagian kamera digital, Anda harus memencet tombol tertentu untuk mengaktifkannya.
Selain kontrol pengaktifan Blitz/Flash tersebut, pada jenis kamera digital tertentu, Anda dapat mengatur kecepatan sinar dari Blitz/Flash yang digunakan, Auto, Normal, Slow dan lain sebagainya. Tujuannya ialah untuk menghindari efek mata merah (Red-Eye) atau kelebihan/kekurangan (over-exposed/underexposed) pada objek gambar hasil bidikan tersebut.
Focus (Auto/Manual) Control
Pada kamera disediakan tanda fokus untuk objek yang dibidik. Biasanya berupa garis persegi panjang dan/atau lingkaran. Melalui tanda fokus tersebut, Anda dapat menentukan jarak pandang dari objek gambar yang akan diambil.
Pada umumnya, standar kamera digital menyediakan fasilitas Auto Focus yang dapat mengatur jarak pandang dari objek gambar yang akan diambil. Dengan demikian, Anda dapat mengambil objek gambar terfokus tersebut dengan baik.
Untuk menghasilkan efek khusus tertentu, pada kamera digital semi profesional disediakan fasilitas Manual Focus. Melalui kontrol manual, Anda dapat menentukan fokus objek gambar yang akan diambil secara manual, sesuai kehendak Anda sendiri. Misalnya mempertajam (sharpen) objek
Memori
Memori pada kamera digital berbentuk kartu yang berukuran kecil sehingga dikenal dengan istilah Memory Card. Pada saat ini terdapat banyak jenis kartu memori yang digunakan, termasuk kapasitas yang ditawarkan serta iming-iming kapasitasnya pada masa mendatang.
Catatan: Pada saat membeli, tanyakan kapasitas maksimal kartu memori yang dapat digunakan pada saat itu, bukan pada masa mendatangnya. Hal ini menyangkut kompatibilitas kartu memori tersebut pada kamera digital yang Anda beli yang mungkin tidak dapat menggunakan kartu memori sejenisnya yang berkapasitas lebih besaipada waktu mendatang.
Anda tidak dapat menggunakan sembarang kartu memori pada suatu kamera digital. Hanya kartu memori tertentu saja yang dapat dipakai pada satu jenis kamera digital, misalnya CompactFlash, Memory Stick, MMC (Multimedia Card), Secure Digital, SmartMedia, xD (Extreme Digital) Card, dan lain sebagainya.
Catatan: Jenis kartu memori bergantung pada jenis kamera digital yang Anda pilih.
Movie Recording (W or W/O Sound)
Pada saat buku ini dibuat, terdapat kamera digital yang hanya dapat merekam gambar saja tanpa merekam suara. Untuk itu, Anda hanya dapat merekam film bisu saja.
Pada kamera digital yang dapat merekam data gambar (video) dan suara (sound), perhatikan rekaman film (movie) hasil prosesnya. Pada kebanyakan kamera digital, basil rekaman suaranya berisik dan frame gambarnya pun masih rendah.
Output Port + Cable
Tempat menampilkan/menyimpan hasil proses ini penting sekali karena itulah kita memilih kamera digital, bukan kamera film. Selain itu, perhatikan juga kelengkapannya, misalnya kabel untuk menghubungkan kamera digital Anda dengan pesawat televisi atau dengan sistem komputer.
Dengan kamera digital berfasilitas Output TV, Anda dapat melihat hasil bidikan Anda pada pesawat televisi, tanpa perlu mengeluarkan ongkos cetak terlebih dahulu. Dengan demikian, hanya foto yang sesuai dan terbaik saja yang perlu dicetak atau ditransfer ke sistem komputer untuk diproses lebih lanjut.
Pada saat ini. kebanyakan kamera digital telah dilengkapi dengan USB Connector sehingga Anda dapat mengambil data foto dari kamera digital ke sistem komputer secara langsung melalui kabel USB (Universal Serial Bus).
Catatan: Setelah data foto ditransfer pada sistem komputer, Anda dapat memproses data foto tersebut lebih lanjut. Misalnya memodifikasikannya, membentuk Slide Show atau Video CD, dan lain sebagainya.
Optical/Digital Zoom
Standar kamera digital menawarkan fasilitas Zoom untuk memperbesar tampilan objek gambar. Terdapat dua jenis fasilitas Zoom, yaitu Optical Zoom dan Digital Zoom.
Optical Zoom memanfaatkan kemampuan lensa kamera sehingga hasil prosesnya tetap prima. Digital Zoom menggunakan metode interpolasi untuk memperbesar bagian objek gambar sehingga hasil prosesnya kurang prima (berpendar).
Untuk kamera digital dengan fasilitas Optical Zoom yang kurang besar dapat diimbangi dengan fasilitas Resolution yang besar. Dengan cara seperti itu, objek gambar yang diperbesar secara digital menjadi tidak terlalu berpendar (masih baik).
Personal Configuration
Ini penting sekali untuk pemakaian kamera digital yang mudah dan cepat. Mudah karena kita telah mempersiapkan spesifikasi konfigurasi yang sering kita pakai. Cepat karena kita tidak perlu menyetel spefikasi konfigurasi tersebut tetapi cukup mengaktifkannya saja.
Pada kamera digital semi profesional, biasanya disediakan sejumlah fasilitas Personal Configuration. Untuk itu, Anda dapat menyimpan spesifikasi
konfigurasi yang sering dipakai pada fasilitas tersebut. Fasilitas ini sangat membantu ketika Anda perlu memotret objek gambar yang menyediakan sedikit waktu proses, misalnya memfoto antis yang sedang berjalan, anak atau teman kita yang sedang melucu, kejadian penting tertentu, dan lain sebagainya.
Resolution & Adjustment
Resolusi pada suatu kamera digital dapat disandingkan dengan kemam-puan kamera digital dalam menghasilkan gambar yang prima. Semakin tinggi resolusi yang ada pada suatu kamera digital, semakin balk kamera digital tersebut.
Catatan: Resolusi kamera digital ditentukan dari CCD (Charge-Coupled Device) yang digunakan. CCD merupakan alat yang menangkap titik cahaya dan mengkonversikan dalam format tertentu (misalnya, RGB) untuk membentuk sebuah objek gambar (image).
Pada saat ini terdapat beragam kamera digital, termasuk resolusi yang ditawarkannya. Semakin tinggi resolusi suatu kamera digital, semakin baik tampilan dan hasil cetakan fotonya.
Catatan: Tingginya resolusi suatu kamera digital tidak menjamin hasil bidikan yang prima Mungkin saja mutu objek gambar hasil bidikan dari kamera digital beresolusi 5 MP kalah dengan kamera digital beresolusi 4 MR Hal ini bergantung pada peralatan kamera digital yang bersangkutan, misalnya mutu lensa yang digunakan.
Bidikan kamera digital 1 MegaPixel (MP) dapat menghasilkan objek gambar beresolusi 1280×960. Untuk kamera digital 2 MP, maksimal resolusinya 1600×1200. Untuk kamera digital 3 MP, maksimal resolusinya 2048x 1536. Untuk kamera digital 4 MP, maksimal resolusinya 2288x 1712. Untuk kamera digital 5 MP, maksimal resolusinya 2560x 1920. Standar resolusi tersebut diambil dari referensi kamera digital Olympus Camedia. Standar tersebut mungkin berbeda dengan kamera digital Anda.
Catatan: Pada jenis kamera digital tertentu, resolusinya dapat ditingkatkan. Sebagai contoh, pada kamera digital merk Olympus jenis Camedia 730UZ yang beresolusi 3.2 MP. Jika fasilitas Enlarge Size diaktifkan untuk menyimpan objek gambar dalam format SHQ (Super High Quality), resolusinya dapat ditingkatkan mendekati 8 MP (3200×2400). Dengan resolusi yang begitu besar, Anda dapat mencetak objek gambar tersebut hingga 11×17 inci. Standarnya, kamera digital beresolusi 3 MP hanya dapat menghasilkan cetakan maksimal 11×14 inci.
Seiftimer
Melalui fasilitas ini, Anda dapat memfoto suatu objek gambar dalam tenggang waktu tertentu, biasanya sekitar 10 detik.
Melalui fasilitas ini, Anda dapat melakukan proses foto tanpa bantuan orang lain karena bidikan Anda akan diproses oleh kamera secara otomatis setelah interval waktu tertentu.
Shutter Lag
Pada kamera film, setelah bidikan pertama, Anda dapat langsung membidik dan mengambil objek lainnya. Jeda waktu hanya diperlukan untuk menggeser posisi film ke bagian berikutnya, kecuali pada pemakaian fasilitas Double Exposure.
Pada kamera digital diperlukan waktu penyimpanan gambar hasil bidikan Anda. Oleh karena itu, kamera digital tersebut tidak dapat dipakai untuk membidik objek gambar lainnya sebelum proses penyimpanan objek gambar sebelumnya selesai.
Jeda waktu proses (Shutter Lag) tersebut bergantung pada jenis kamera digital yang digunakan. Ada yang cepat dan ada juga yang lambat. Oleh karena itu, uji terlebih dahulu kamera digital yang akan Anda beli agar tidak kecewa.
Shutter Speed + (Auto/Manual) Control
Pada kebanyakan kamera digital, Anda tinggal membidik objek lalu tekan tombol Shutter untuk mengambil gambar tersebut. Pada saat itu, Anda
cukup memperhatikan fokus objek yang bersangkutan, tidal( perlu memusingkan soal Aperture dan Shutter Speed.
Anda dapat memanfaatkan pengaturan kecepatan jepretan kamera untuk mendapatkan efek khusus tertentu. Untuk itu, pada kamera digital semi profesional disediakan pengaturan kecepatan jepretan kamera untuk meng-hasilkan foto dengan efek pencahayaan tertentu.
Viewfinder + Diopter Adjustment
Jendela untuk melihat objek bidikan dapat berupa lensa ataupun LCD (Liquid Crystal Display). Pada saat ini, umumnya kamera digital menggunakan fasilitas Viewfinder berbentuk LCD.
Melalui fasilitas Viewfinder tersebut, Anda dapat menentukan fokus pada objek yang diinginkan, termasuk hasil gambar yang diambil dari kamera tersebut.
Pada saat memilih kamera digital berfasilitas Viewfinder format LCD (Liquid Crystal Display), usahakan untuk memilih yang kamera digital dengan Viewfinder yang dapat diatur tingkat kontrasnya (Diopter Adjustment).
Selain spesifikasi konfigurasi di atas, perhatikan juga fasilitas tambahan yang ada pada kamera digital yang akan Anda beli. Adapun fasilitas tersebut dapat berupa:
2 in 1 Mode
Untuk membidik dua objek yang berlainan dan ditempatkan pada satu foto. Dengan kata lain, pada satu foto terdapat dua hasil bidikan yang berlainan.
Contrast Control
Untuk mengontrol tingkat kontras dari objek bidikan sehingga menghasilkan gambar yang sesuai (buram atau jelas).
Catatan: Untuk memperhalus tampilan objek gambar, biasanya tingkat kontras objek gambar diperkecil sehingga gambar menjadi buram. Untuk mempertajam tampilan objek gambar, biasanya tingkat kontras objek gam- bar diperbesar sehingga gambar terlihat jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar